Aset Bank Bukopin Capai Rp115,2 triliun
- Aset Bank Bukopin mencapai Rp115,2 triliun, tumbuh 18,56% secara year-on-year.
- Fee Based Income tumbuh 10,52% menjadi Rp738 miliar.
- Perseroan menyiapkan Program Quick Win untuk mendorong kinerja dan memacu pertumbuhan aset yang berkualitas.
JAKARTA, 31 Juli 2017 – Bank Bukopin terus menjaga tren pertumbuhan jangka panjang. Hal itu terlihat dari posisi aset Perseroan yang hingga kuartal kedua tahun 2017 mencapai Rp115,2 triliun, tumbuh 18,56% dibandingkan dengan posisi pada Juni 2016.
“Kami telah menyiapkan sejumlah Program Quick Win dan Program Strategis untuk mendorong pertumbuhan jangka pendek dan jangka panjang,” ujar Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk Eko Rachmansyah Gindo, hari ini.
Program Strategis yang disiapkan Perseroan adalah fokus pada bisnis dengan capital charge rendah, optimalisasi bisnis proses kredit, peningkatan CASA, rekomposisi sumber pendanaan, peningkatan fee based income yang berkelanjutan, penguatan proses bisnis, bisnis startup & aliansi fintech, serta menjangkau nasabah baru khususnya generasi milenial.
Sampai dengan kuartal II/2017 Bank Bukopin berhasil menggenjot pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yaitu meningkat 23,48% menjadi Rp95,6 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kondisi itu mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan.
Eko menambahkan pada periode yang sama, CAR Perseroan meningkat menjadi 16,34%. Penguatan modal ini disumbangkan dari hasil penerbitan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II tahun 2017 sebesar Rp1,405 triliun.
Selain peningkatan CAR, tingkat likuiditas Perseroan pada kuartal kedua tahun 2017 masih tetap terjaga dengan baik. Hal ini terlihat pada posisi LDR Perseroan sebesar 75,07%, turun 16,21% secara year-on-year.
Pada kuartal kedua tahun 2017 pertumbuhan kredit Perseroan juga mengalami peningkatan dari Rp70,8 triliun menjadi Rp72,9 triliun. Pertumbuhan tersebut disumbangkan oleh peningkatan kinerja pada sektor ritel yang terdiri dari Mikro, UKM, dan Konsumer.
Hingga Juni 2017 dari total kredit ritel yang disalurkan Perseroan berasal dari segmen Mikro sebesar 15,41%, segmen UKM sebesar 42,31%, dan segmen konsumer sebesar 11,06%. Sisainya sebesar 31,22% diserap oleh segmen komersial
Dengan pencapaian tersebut, sampai dengan kuartal kedua tahun 2017, Perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp615 miliar.
Per Juni 2017 Perseroan mendapatkan peringkat idA+ (single A plus) stable outlook dari Pefindo.
-Selesai-
<!-- Body About -->
Sekilas mengenai BankBukopin
Bank Bukopin berdiri pada 10 Juli 1970. Sejalan dengan waktu, Bank Bukopin terus tumbuh dan berkembang hingga masuk ke dalam kelompok bank menengah di Indonesia. Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen Mikro, UKM, dan Konsumer serta didukung oleh segmen Komersial.
Hingga 30 Juni 2017, Bank Bukopin beroperasi di 23 provinsi, memiliki 43 kantor cabang utama, 172 kantor cabang pembantu, 125 kantor kas, 55 kantor fungsional (layanan mikro), 23 payment point, 8 layanan pickup service, serta didukung oleh lebih dari 31.000 unit PPOB (Payment Point Online Bukopin). Seluruh kantor Bank Bukopin telah terhubung dalam satu jaringan real time online. Untuk mendukung layanan ke nasabah, Bank Bukopin juga mengoperasikan 881 mesin ATM. Kartu ATM Bukopin terkoneksi dengan seluruh jaringan ATM BCA Prima, ATM Bersama dan Plus di seluruh Tanah Air
Saham Bank Bukopin dimiliki oleh Bosowa Corporindo (30,00%), Kopelindo (18,09%), Negara RI (11,43%), dan Publik (40,48%).
Sesuai dengan moto ‘Memahami dan Memberi Solusi’, Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabahnya.
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Tantri Wulandari |
---|
Sekretaris Perusahaan |
PT Bank Bukopin Tbk |
corsec@bukopin.co.id | investor.relations@bukopin.co.id |
Telp. + 6221-7988266 ext. 1107 |
Hp. + 62816934964 |