Kinerja Bank Bukopin 2014

Kredit dan Dana tumbuh, Laba Capai Rp 971 miliar

–  Asset Bank Bukopin per Desember 2014 mencapai Rp 79,1 triliun, tumbuh 13,81%.

–  Kredit yang disalurkan tumbuh 14,04% menjadi Rp 55,3 triliun, sementara dana pihak ketiga meningkat 17,14% jadi Rp 65,4 triliun.

–  Laba perseroan per Desember 2014 tercatat Rp 971 miliar (sebelum pajak).

Jakarta, 30 Maret 2015 – Bank Bukopin menutup tahun 2014 dengan membukukan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga secara cukup signifikan. Meski begitu, meningkatnya cost of fund dan kondisi makro ekonomi yang kurang menguntungkan membuat laba perseroan pada 2014 tertekan.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Glen Glenardi mengatakan asset perseroan per Desember 2014 mencapai Rp 79,1 triliun (audited). Pencapaian tersebut tumbuh 13,81% dibandingkan dengan posisi pada akhir 2013.

“Selama 2014, Bank Bukopin berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 55,3 triliun, tumbuh 14,04% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya,” ujarnya dalam media briefing paparan kinerja perseroan tahun 2014, Senin, 30 Maret 2015.

Di sisi lain, dana pihak ketiga perseroan juga meningkat 17,14% menjadi Rp 65,4 triliun. Angka tersebut merupakan akumulasi dari deposito berjangka yang melonjak 26,08% menjadi Rp 41,1 triliun, tabungan yang mengalami pertumbuhan sebesar 8,14% menjadi Rp 15,4 triliun, dan giro sebesar Rp 8,9 triliun, turun 0,93% secara year-on-year.

Glen Glenardi menjelaskan sepanjang 2014, pendapatan bunga perseroan tumbuh 19,22% menjadi Rp 7,1 triliun dan fee based income juga meningkat 20,25% menjadi Rp 945 miliar.

Dengan pencapaian tersebut, posisi laba bersih perseroan per Desember 2014 mencapai Rp 971 miliar (sebelum pajak).

Sampai dengan akhir Desember 2014, posisi CAR perseroan sebesar 14,21%, NIM 3,70%, BOPO 88,27%, LDR 83,89%, dan NPL (net) tercatat 2,07%.

Tahun ini, perseroan akan melanjutkan strategi bisnis untuk menggenjot pertumbuhan dengan mempertajam fokus bisnis ke segmen yang menawarkan margin lebih baik. Di sisi lain, perseroan juga akan terus memperkuat bisnis pada segmen ritel dan menggenjot pendapatan dari fee based income dengan tetap menjaga trend pertumbuhan pada segmen komersial.

Secara umum, Bank Bukopin akan menerapkan strategi pertumbuhan dana, kredit, dan fee based income dengan mempertajam prioritas pada segmen bisnis, memacu pengembangan produk, memperluas saluran distribusi, dan mengoptimalkan proses bisnis.

 

Sekilas mengenai Bank Bukopin

Bank Bukopin berdiri pada 10 Juli 1970. Sejalan dengan waktu, Bank Bukopin terus tumbuh dan berkembang hingga masuk ke dalam kelompok bank menengah di Indonesia. Bank Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, terdiri atas sektor UKM, mikro, dan konsumer serta pada segmen komersial.

Per Desember 2014, saham Bank Bukopin dimiliki oleh Kopelindo (25,66%), Bosowa Corporindo (22,42%), Negara RI (11,43%), dan Publik (40,49%).

Sampai saat ini Bank Bukopin beroperasi di 22 provinsi, memiliki 40 kantor cabang, 121 kantor cabang pembantu, 145 kantor kas, 86 kantor fungsional (layanan mikro) 39payment point, serta 8 pick up service.

Seluruh kantor Bank Bukopin telah terhubung dalam satu jaringan real time online. Untuk mendukung layanan ke nasabah, Bank Bukopin juga mengoperasikan 614 mesin ATM dan 2.040 perangkat mini ATM. Kartu ATM Bukopin terkoneksi dengan seluruh jaringan ATM BCA Prima, ATM Bersama dan Plus di Indonesia.

Sesuai dengan moto ‘Memahami dan Memberi Solusi’ Bank Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabahnya.

 

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi :

Tantri Wulandari

Sekretaris Perusahaan

PT Bank Bukopin Tbk.

corsec@bukopin.co.id

investor.relations@bukopin.co.id

Telp. + 6221-7988266 ext. 1107

Hp. + 62816934964